Dalam dunia IT, ada banyak sekali layanan yang saling terkait, dan bisa dipetakan dalam CMDB (Configuration Management Database) untuk IT Asset Management.

Data CMDB ini bisa digunakan untuk mempermudah analisa terhadap dampak suatu layanan terhadap layanan lainnya. Misalnya, masalah pada Authentication Service, bisa berdampak pada gerbang layanan utama, sehingga dampaknya masif.
Tetapi, untuk perusahaan yang besar, seringkali CMDB menjadi kompleks dan terlalu besar untuk bisa dipantau dengan sederhana. Bagi LOB (Line of Business) di suatu perusahaan besar, akan lebih mudah untuk memantau berdasarkan produk yang diakses oleh konsumennya, tanpa memerlukan CMDB.

lalu difoto dan dijadikan background image untuk real-time KPI monitoring.
Melakukan monitoring per layanan (internet banking, POS, atau channel) bisa dilakukan dengan menggambarkan keterkaitan antar layanan di produk tsb, lalu diperkaya dengan data real-time KPI monitoring dari setiap titik yang terlibat dalam pemrosesan. KPI dapat berupa revenue per hour (rupiah), response time (millisecond), success rate (percentage), dan hal lainnya yang bisa diukur pada setiap interaksi atau transaksi.
Ketika insiden (critical event) sudah selesai, RCA (root cause analysis) bisa direka ulang dengan menggunakan data dari berbagai sumber yang sudah tersimpan.

Berdasarkan laporan IDC pada bulan September 2018, pangsa pasar untuk kategori IT Operations Analytics (ITOA) ini 52% diantaranya dikuasai oleh Splunk (34.9%) dan VM Ware (17.4%).

Global Innovation Technology sudah implementasi Splunk untuk Service Impact and Event Management di salah satu Data Center terbesar di Indonesia, memantau end-to-end mulai dari mechanical electrical, UPS, network, perangkat security, server, VM Ware, OS, dan Aplikasi.